Minggu, 15 Agustus 2010

Pola didik mana yg Kita Pakai????

Indonesia sekarang ini terjebak dalam kesalahan umum di mana hasil akhir menjadi segala-galanya. Hasil akhir lebih dihargai dibandingkan usaha keras. Lihat saja kompetisi yang terjadi dari anak usia SD hingga perguruan tinggi untuk mendapatkan nilai kelulusan yang tinggi. Guru, orang tua maupun masyarakat umum selalu menekan anak untuk mendapatkan nilai kelulusan yang tinggi, sehingga mereka pun menghalalkan segala cara. Kita baca di koran polisi menangkap para guru karena berlaku curang dalam ujian nasional, sementara di tempat lain orang tua membeli soal ujian, siswa menyontek dan lain sebagainya.

Pola pengasuhan seperti ini, yang pada akhirnya sangat berperan besar dalam pembentukan karakter anak- anak dalam perkembangannya. Oleh karenanya, kita sebagai orang tua sangatlah perlu memberi kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk mengembangkan semua potensinya adalah satu prinsip dasar dari satu pola pengasuhan yang sangat baik bagi pembentukan karakter anak. Orang tua, asisten, atau pun orang yang lebih dewasa jangan mengambil alih tanggung jawab anak.

Sebagai contoh, beri kesempatan pada anak untuk belajar makan secara benar dengan tangannya sendiri sejak dia mampu memegang sendok. Jangan diambil alih hanya karena alasan akan mengotori lantai,meja atau yg lainnya. Atau beri kesempatan pada anak untuk menghadapi dunia sekolah pertama kali tanpa banyak intervensi dari pengasuh maupun orang tua. Memberi rasa aman pada anak memang penting jika diberikan pada saat yang tepat. Tetapi menunggui anak selama dia belajar di sekolah adalah pemberian rasa aman yang tidak perlu. Momen ini adalah momen penting bagi anak untuk bersosialisasi menurut dunia mereka,belajar menyelesaikan masalah mereka sendiri,dan belajar untuk menghadapi dunia di luar rumah tanpa bantuan langsung orang-orang di sekitarnya.

Pengalaman anak merasa mampu menghadapi & menyelesaikan persoalan dengan kemampuannya sendiri akan menumbuhkan kepercayaan diri mereka. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya membatasi diri dan hanya sebagai partner diskusi yang membantu anak menemukan berbagai kemungkinan solusi. Orang tua kadang harus berteguh hati membiarkan anak mengalami rasa sakit, menderita, dan rasa tertekan dalam isi dan porsi yang tepat, karena hal itu akan sangat baik untuk perkembangan mental anak.

Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan hidup dan tidak mudah menyerah. Hargai anak bukan dari hasil akhirnya melainkan dari proses perjuangannya. Anak perlu diberi pembelajaran (dan juga orang tua perlu belajar dan mencoba untuk lebih mengerti apa yg diinginkan oleh anak) untuk bisa menikmati dan menghargai proses, meskipun proses seringkali tidak nyaman.

surat cintaku

Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillah…… segala puji bagi Alloh SWT dan sholawat serta salam ku haturkan pada Rasulullah Muhammad SAW. Tiada kata yang mampu aku ucapkan, selain beribu-ribu syukur atas segala anugrah yang tlah Alloh berikan padaku...
anugrah suami yg senantiasa sabar dan selalu menyayangiku...
Anugrah anak yg selalu bisa menghiburku...
Teruntuk.....Suamiku sayang... dikala bunda marah itu bukan maksud membutakan sisi iman-ku….
Emosi-ku juga Bukan menggelapkan mata hati-ku….
Cinta, sayang, rindu, dekap, dan butuh… yang mengalahkan semua itu…
Duhai Imamku...
Perasaan benciku kalah dengan sejuta perasaan rinduku dipuja-mu…. Sedetik perasaan galauku kalah dengan pelukan hangatmu…. Sedetik perasaan kalutku kalah dengan sejuta perasaan nyaman saat aku di sisi-mu…. Sedetik perasaan hampa kalah dengan sejuta perasaan aku membutuhkan sayang-mu…. Duhai Ahli surga-ku, Aku memang bukan KHADIJAH apalagi AISYAH…. Aku memang bukan wanita luar biasa…. Aku juga bukan wanita yang SEMPURNA….untukmu, Tapi aku selalu berusaha memberi yg terbaik untukmu, ijinkan aku menjadi wanita sholehah di jiwamu…suamiku...
Engkau adalah Pelengkap jiwa ragaku, Engkau adalah penyemangatku, Engkau adalah sandaranku....
Maafkan aku yang terkadang lalai akan kewajibanku… Maafkan aku yang terkadang sombong akan kelebihanku… Maafkan aku yang terkadang khilaf seolah2 bisa mandiri tanpamu… Maafkan aku...cinta….maafkan aku…..sungguh aku sujudkan memohon maaf darimu sayang…. Benar…… Kamu adalah nahkoda bagiku… Kamu Sebagai penunjuk arah hidupku… Kamu juga seorang pemimpin sholatku…. Kamu adalah jembatan ku untuk menuju SURGA ALLAH…..dan, Aku sehelai kain putih yang akan engkau lukis dan kamu bentuk dengan segala yang akan kamu ajarkan kepadaku…. Aku adalah emas yang akan kau bersihkan karatnya…. Aku adalah tanggungjawabmu sampai kelak aku mati…. Aku adalah penentu jalanmu ke ARSY….
Wahai Kekasih hatiku.....
Mari kita seberangi luasnya ” lautan kehidupan ini” bersama-sama….
Mari kita jalani “tantangan hidup” yang semakin keras ini bersama-sama….
Mari kita selami makna “jatuh bangun” berumahtangga ini bersama-sama….
Mari kita hadapi “terpaan hidup ” yang ALLAH hadiahkan buat kita berdua…
Kamu adalah Aku…dan Aku adalah Kamu… Kita berdua telah diikat oleh janji suci dihadapanNya… Aku mencintaimu karena ALLAH.
Indahnya saat aku terbangun dari tidurku melihamu ada disampingku, wajahmu yang begitu kelelahan dan manja membuatku menahan tawa karma takut membangunkanmu, kadang juga membuatku untuk usilin kamu;-)
Kamu memang lain dari yang lain... saat kamu jauh dariku, aku akan merasa kehilangan .... dan Aku akan rindu saat kamu menggodaku yang sedang memasak. Hari-hari bersamamu penuh makna yang membuatku berat jika harus jauh darimu..
kamu adalah suami yang slalu bisa membuatku terhibur. Saat aku menulis surat ini, aku sangat sadar bahwa aku sangat mencintaimu, semua aku persembahkan untukmu.
Sungguh aku tak mampu membalas semua yang kau berikan padaku, cinta, kasih, sayang, perhatian, dan segala yang kau berikan untukku. Smoga Alloh memudahkan segala langkahmu, selalu melindungimu dan menjauhkanmu dari segala bencana dan musibah. semoga Alloh juga melimpahkanlah rizki untukmu, memudahkan jihadmu untuk mencari nafkah untuk kami.
Trimakasih........ atas semua pengorbananmu sayang.... Maafkan aku suamiku, aku yang tak mampu membalasnya. Semoga Alloh senantiasa kuatkanmu dalam melalui setiap rintangan kehidupan ini, dan slalu membimbingmu untuk menapaki kehidupan ini.
Aku sayang kamu...... Bunda sayang Ayah..............
Wassalamualaikum wr wb


Istrimu yang selalu mencintaimu






Agustiana

Selasa, 16 Februari 2010

anak pertamaku yg ganteng


Muhammad Fariz buah hatiku sayang ……
berjalannya waktu.... takkan mengikis rasa sayang bunda untukmu....
Wajahmu yang mendamaikan hatiku … dan selalu membuat hatiku tenang...
Anakku ……
bahagianya bunda adalah disaat mendengarmu berceria dan bercandamu...
bunda akan cemas saat mendengar langkah kaki kecilmu berlari
Bunda takut terjatuh...
tapi disaat kamu tertidur pulas....
Bunda selalu tersenyum melihat kamu yg nyenyak dlm tidurmu, jika kamu tersenyum saat tidur... bunda selalu berpikir pasti kamu sedang bermimpi indah....
tapi.... disaat kamu menangis menderu sambil menyebut-nyebut "b u n d a ......b u n d a ......" dan isak tangismu, selalu membuat dadaku sesak...
bunda gak ingin kamu bersedih, bunda jg gak ingin kamu dilanda kesusahan...

Anakku ……
jika kamu telah dewasa nanti, dan disaat ayah_bundamu sudah mulai menua dan pikun.
Gak banyak yang Bunda minta....
lebih bersabarlah ya.... wahai anakku sayang... dan lebih mengertilah tentang bundamu ini kelak...
Jika saat usia senjaku nanti membuatmu semakin repot … bersabarlah ya...nak...
jika nanti saat bunda tua makannya berantakan,dan mengotori meja makanmu, bersabarlah ya.. nak...
kenanglah sayang.... ketika bunda selalu mengajari kamu tentang kebersihan.
Jika nanti bunda semakin cerewet kepadamu …. bersabarlah,
kenanglah sayang.... ketika aku bercerita dg buku yg sama sampai buku itu lusuh dan kamu pun sampai bosan.
jika bunda susah dimandikan(gak bisa mandi), jangan marahi bundamu yg sudah renta...ya.. sayang....
kenanglah sayang saat bunda memandikanmu sambil main air....

kalo bunda sudah mulai bicara ngelantur gak karuan, dan susah kamu mengerti...
bersabarlah ya... nak...? yg terpenting bukan apa yg bunda ucapkan, tapi yang penting bunda masih bisa menemanimu sampai kamu dewasa....
jika nanti kaki bunda sudah tidak sekuat saat bunda muda...., jangan kamu marahi dan menyeretku ya... sayang...., bunda cm butuh uluran tanganmu.... seperti bunda menuntunmu saat langkah pertamamu...

bunda yakin kelak pasti kamu tahu, bunda cm ingin memberikan yang terbaik untukmu, meski kadang ada ketidak samaan dlm berpendapat kita...

kamu gak perlu bersedih, dan merasa tak berdaya jika melihat bunda yg sudah tak berdaya....
bunda cuma butuh pengertianmu, senyummu, kesabaranmu, dan pelukah hangatmu....
seperti yg bunda lakukan saat kamu membutuhkan bunda....
bila nanti bundamu putus asa dan selalu berkata bunda cm menyusahkanmu....
janganlah bersedih, cobalah untuk mengerti …………
Kelak bantulah bundamu ini dalam berjalan, dan tolonglah bunda diakhir hayatku.
bunda cuma bisa memberimu senyum dan cinta yg tiada tara
yang bunda miliki hanya kamu anakku.... doa2mu adalah lentera bagiku...

Jadilah anak yang soleh sayang....
Semoga ALLOH selalu melindungi dan menyayangimu.....
A M I N .......................

belahan jiwaku


Terimakasih...Ya..Alloh....
Engkau tidak memberi suami yg aku inginkan.....
tapi, Engkau memberi seorang Suami yg aku butuhkan.....
Suami yg selalu memberi kekuatan disaat aku lemah, membimbing dlm setiap langkahku, selalu memberiku semangat meski aku sering mengeluh, selalu memaafkan meski aku sering melakukan kesalahan.
Terimakasih Ya...Alloh Engkau memberikannya kepadaku.....
hambamu yg lemah ini memohon Ya Alloh...
Limpahkanlah RahmatMu untuknya Ya Alloh....
Ringankanlah segala masalah& urusannya Ya Alloh...
jadikanlah segala sakit& pengorbanannya, sebagai ladang pahala untuknya.....
Amin....


Terimakasih Ayah.…apa yang telah Ayah lakukan untuk kami, adalah perjuangan yang sangat besar dan mulia. Semoga Allah senantiasa melindungimu, memberikan balasan dan pahala yang sangat besar pula atas pengorbananmu selama ini. Amiin…Ya Rabbal’alamiin…LOVE U............